- Megapolitan
Anies Berencana Gabungkan PPDB Sekolah Negeri dan Swasta
20 Juli 2020 , 15:30

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menggabungkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri dan sekolah swasta. Hal ini dilakukan agar calon peserta didik memiliki pilihan lebih banyak dalam mendaftar sekolah.
"Bukan tidak mungkin langkah drastis dilakukan, mulai dari merjer. Saya membayangkan nanti PPDB itu adalah PPDB negeri dan swasta sebagai satu kesatuan, policy-nya terintegrasi," ungkap Anies dalam video YouTube Rapim Mingguan Pemprov DKI Jakarta, Minggu (19/7).
Menurut Anies, kualitas sekolah swasta harus didorong agar memiliki kualitas yang sama dengan sekolah negeri. Pasalnya, selama ini warga hanya fokus pada sekolah negeri dalam proses PPDB.
Maka itu dalam rapim pekan lalu Anies menginstruksikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta memperbaiki kualitas sekolah swasta. Akses akan dibuat setara (equal) dengan menciptakan kualitas yang setara juga.
"Dinas Pendidikan siapkan saja untuk ke depan improvement kualitas di sekolah swasta, sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban kita. Ketika kita mengatakan bahwa akses dibuat equal, maka dibuat equal quality-nya, kalau tidak equal menjadi tidak fair," katanya.
Dari hasil seleksi PPDB DKI Jakarta tahun ajaran 2020, calon peserta didik yang terdaftar mencapai 358.664. Yang sudah diterima di sekolah negeri ada 232.653. Sebanyak 334.110 orang mendaftar PPDB sekolah negeri dan 24.554 di madrasah negeri.
Sementara, siswa yang tidak diterima di sekolah negeri ada 126.011 orang. Sebanyak 17.859 siswa yang tidak diterima di SD negeri, tingkat SMP ada 40.867 orang, tingkat SMA/SMK ada 67.285 orang.
Siswa yang diterima di SD negeri ada sebanyak 93.941 orang, lalu SMP ada 84.222 orang, dan SMA/SMK ada 54.490 orang.
"Yang sudah terdaftar di sekolah swasta adalah 21.441 dan yang masih berproses, baik di madrasah dan sekolah swasta pada umumnya masih berproses. Kecuali di sekolah swasta yang papan atas itu memang sudah penuh," ungkap Asisten Kesra Pemprov DKI Catur Laswanto pada kesempatan yang sama.
Pemprov DKI Jakarta akan membantu 85.508 siswa yang terdata masuk sekolah swasta dan terdampak covid-19. Bantuan berupa uang pangkal dengan anggaran Rp171 miliar. Siswa yang dibantu harus juga terdata sebagai penerima bansos.
Uang pangkal sekolah swasta pada tingkat SD di DKI sebesar Rp1 juta per individu, untuk tingkat SMP sebesar Rp1,5 juta, dan tingkat SMA/SMK sebesar Rp2,5 juta. (Yanurisa Ananta)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN